Kejadian Longsor Kabupatan Cianjur 2004 -2010

Record Database  Kejadian Bencana Alam Longsor Kabupaten Cianjur 2004 s/d  2010

Hari Jum’at 23 April 2004.

Bencana Alam Longsor:Detik Files

Bencana Alam Longsor:Detik Files

Kejadian Longsor Kabupatan Cianjur menurut Versi yang saya dapatkan ternyata sudah terjadi sejak enam tahun yang lalu tepatnya pada Hari Jum’at 23 April 2004. Hujan menyebabkan longsor di belasan titik di wilayah Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.  Pada kejadian longsor ini tdk ada korban jiwa. Kerugian Berupa Material dan 17 kecamatan di wilayah Cianjur selatan yang praktis terisolir akibat putusnya jalan oleh longsor, hingga dikhawatirkan kekurangan bahan-bahan pokok  sebab akses ke daerah ciajur selatan putus. Untuk menuju wilayah cianjur selatan ini hanya melewati jalur Bandung – Ciwiday dan sukabumi yang tentu membuthkan waktu dan transfortasi yang lebih mahal.  Sedangkan proses belajar di SDN Salagedang terganggu. Dari 361 siswa, hanya 70 siswa yang hadir di sekolah. “Meskipun sekolah tidak libur, diperkirakan para orangtua tidak berani melepas anak-anaknya sekolah.

Kurang Lebih Tujuh Bulan tepatnya Kamis, 18 November 2004. Terjadi Longsor Kembali. Dalam Bencana Longsor ini tidak ada Korban jiwa dalam kejadian ini.  Hanya saja Longsor mengakibatkan jalan yang menghubungkan kota Cianjur dengan Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun, dan kerugian material berupa dua buah rumah hanyut dan satu mushala rusak berat. Selain itu, dua buah jembatan, yaitu Jembatan Kebon Kopi di Desa Sukapura dan Jembatan Cibuntu di Desa Cisalak, rusak akibat tergerus arus air.

Dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat waktu itu  menyiapkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk membantu korban bencana alam. Dana ini diambil dari Pos Tak Terduga APBD Jawa Barat tahun anggaran 2004-2005.

Hari Rabu, 02 Pebruari 2005

Longsor ini mengakibatkan saluran irigasi teknis sepanjang 9 kilometer di Desa Sukagalih, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tidak berfungsi karena longsor. Dari total 23 kilometer, 14 kilometer saluran berfungsi dengan baik.  Sisanya tidak berfungsi karena tertimbun longsor. Areal pesawahan yang terairi saluran irigasi Babancong dari Sungai Cibeber tersebut hingga kini seluas 674 hektare dari total 1.114 hektare. “Sisanya belum terairi karena tersumbat longsoran tersebut.

Kamis, 03 Pebruari 2005

Akibat Longsor ini ada 23 Ruas Jalan di Kabupaten Cianjur nyaris putus, akibat longsor. Akibatnya, arus lalu lintas di jadi terganggu dan masyarakat tdkdapat mengikuti berita2 yang ada.

Rabu, 28 September 2005

Bencana longsor ini yang terjadi di Desa Kertasari, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, menyebabkan 181 rumah rusak berat dan sekitar 181 keluarga atau 597 jiwa terpaksa diungsikan. Berdasarkan data Posko Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satkorlak PBP) Kabupaten Cianjur, selain mengakibatkan ratusan rumah ambruk, longsor yang terjadi di Kertasari juga menghancurkan sebuah mesjid, jembatan, dan bangunan sekolah dasar. Warga yang rumahnya hancur, untuk sementara dievakuasi ke rumah-rumah warga terdekat yang aman. Sedangkan anak-anak sekolah terpaksa diliburkan sementara karena bangunan sekolah rusak.

Senin, 08 Januari 2007

Awal Tahun 2007 Kabupaten Cianjur menyatakan Siaga I Bencana Alam,  Satkorlak Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Kabupaten Cianjur menetapkan Kabupaten Cianjur Siaga I Bencana Alam. Pernyataan itu dikemukakan Sekretaris Satkorlak PBP, Esih Sukaesih Karo, menyusul buruknya cuaca yang mengakibatkan bencana longsor dan tanah amblas di beberapa daerah di Kabupaten Cianjur.

Menurut Esih, selain mengakibatkan tiga rumah rusak berat di perbukitan Gunungsari Kecamatan Sukanagara, hujan yang mengguyur sebagian besar daerah di Cianjur selatan, juga menyebabkan rumah warga lainya di Kampung Ciherang Desa Sukasirna Kecamatan Campakamulya, ambruk. “Total rumah yang mengalami rusak berat dan ringan di lokasi longsor Sukasirna hingga saat ini mencapai 54 rumah,”

Senin, 19 Pebruari 2007

Longsor di Wilayah Cianjur Selatan Terjadi lagi  memaksa 154 warga Kampung Kalapadua, Desa Sindangkerta, Kecamatan Pagelaran, mengungsi ke balai desa setempat. Hingga kemarin, mereka masih bertahan di tempat penampungan karena takut longsor susulan terjadi. Suwardji, 45 tahun, salah seorang korban, mengungkapkan, sebenarnya tanda-tanda tanah longsor telah terlihat sejak sore hari. Beberapa bagian tanah di perbukitan itu mengalami pergerakan. “Warga langsung mengungsi dengan membawa sejumlah harta benda yang bisa diselamatkan,” ungkap Suwardji.

Longsor juga terjadi di Kampung Kereman, Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya. Sebanyak 16 rumah rusak berat dan 17 lainnya terancam ambruk. Menurut Kepala Desa Sukabungah, Encep Mukarom, warga harus direlokasi ke tempat aman karena lokasi ratakan tanah tidak bisa dipergunakan kembali. “Kalau masih dihuni, tempat tersebut masih terus bergerak. Kami usahakan warga direlokasi,”

Jum’at, 09 Maret 2007

Cianjur Longsor, Dua Orang Tewas dalam Kejadian. Longsor disebabkan sebuah bukit setinggi 300 meter di Kampung Hanjawar, Desa Mekarlaksana, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat runtuh pada Jumat dini hari. Tiga warga setempat tertimbun. Dua orang meninggal dan seorang lagi berhasil selamat meskipun menderita luka berat.

Dua korban yang meninggal adalah Iju bin Sadli (55 tahun) dan anaknya, Husin bin Iju (11). Keduanya tertimbun lumpur dan bebatuan. Sedangkan korban selamat atas nama Andi (35) setelah terseret beberapa puluh meter. Dia menderita luka parah akibat tertimpa cabang pohon yang terbawa longsor. Camat Cikadu, Hendri Prasetyo mengatakan, bencana longsor yang terjadi di lokasi yang berjarak sekitar 160 kilometer arah selatan kota Cianjur itu disebabkan guyuran hujan selama terus-menerus.

Tiga Hari Sebelum Kejadin ini – Tepatnya Pada Hari :  Selasa, 06 Maret 2007 Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi, Ir. Surono mengadakan pertemuan antara lembaga dengan Gubernur Jawa Barat, Danni Setiawan, Bupati Bogor, Walikota Bogor, Walikota Depok, dan Bupati Cianjur di Cisarua, Bogor,  disebutkan bahwa informasi itu perlu disampaikan agar daerah 2tersebut waspada dengan banjir dan longsor yang mengintai….

Senin, 30 April 2007

Ribuan Korban Longsor di Cianjur Telantar
Sedikitnya 2.220 warga di lima desa yang terkena bencana longsor di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur saat ini telantar. …
Ribuan Korban Longsor di Cianjur Telantar . Dan sedikitnya 2.220 warga di lima desa yang terkena bencana longsor di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur saat ini telantar. Kondisi ini terjadi karena akses jalan menuju lokasi, baik dari ibu kota Kecamatan Cibinong maupun perbatasan Kabupaten Bandung, terputus timbunan longsor.

Lambatnya penanganan membuat ribuan warga di Kalapanunggal, Cimaskara, Pamoyanan, Mekarwangi, dan Sukamekar terancam kelaparan. “Kami tidak bisa berbuat apa-apa, hanya menunggu bantuan datang,” ujar Epi Nulhakim, warga Desa Cimaskara.

**Bersambung**

Sabtu, 13 November 2008

Longsor Isolir Enam Desa di Cianjur Selatan. Longsor yang terjadi di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur kemarin membuat enam desa di kawasan Cianjur Selatan itu terisolir. Longsor yang terjadi di Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur kemarin memaksa enam desa di kecamatan itu terisolir. Enam desa yang terletak di Cianjur selatan, sekitar 180 kilometer arah selatan kota Cianjur, itu masing-masing Desa Bayuning, Puncakbaru, Cimaragang, Mekarjaya, dan Cibuluh. Warga di 6 desa hanya bisa berinteraksi dengan cara berjalan kaki melingkar dengan jarak lebih jauh. Soalnya selain melintasi jalan itu warga hanya bisa melintas dengan cara menuruni jurang yang lumayan curam atau mendaki perbukitan. “Itu jalan satu-satunya yang bisa dilewati”.

Akibat tertutupnya jalan, selain menghambat arus lalu lintas, warga pun terancam kekurangan bahan makanan pokok karena tidak adanya pasokan makanan.

Kamis, 4 Desember 2008

Pengungsi Longsor Cianjur Kekurangan Pangan. Ratusan korban longsor di Kampung Bolang Pojok Desa Girimukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mulai kekurangan makanan. Padahal bantuan terus mengalir dari berbagai pihak untuk kebutuhan para pengungsi.

Sejumlah lembaga asing berencana mengucurkan bantuan terhadap pengungsi antara lain International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC), Badan Kerjasama Pembangunan Internasional Australia (AusAID) dan United States Agency for International Development (USAID).

Hampir setiap bencana hampir dipastikan selalu terjadi kekekurangan pangan. Biasanya kendala dan alasan yang sering dihadapi sangat klasik – Medan yang sulit, transfortasi penyaluran bahan bantuan sulit. Lagi2 Medan lokasi musibah menjadi alasan. Dan jikalau ada bantuan dan sumbangan biasanya banyak berceceran sepanjang jalan, hingga bantuan dan santunan yang di dapat tdk sesuai. Bahkan untuk mendapatkan bantuan harus dengan mengeluarkan uang (uang pelicin)…. **semoga hal ini tdk terjadi diwilayah cianjur..!

Rabu, 2 September 2009

12 Rumah Tertimpa Longsor di Cianjur. Rumah-rumah itu tertimpa longsoran tanah akibat gempa.
Akibat gempa 7,3 SR yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat. Selain korban jiwa, sebanyak 12 rumah mengalami rusak akibat tertimpa longsor. “12 rumah warga tertimpa longsor di Cianjur Selatan,” kata Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Priyadi kardono.

Masih banyak warga yang dilaporkan hilang oleh anggota keluarganya. “Masih ada 40 orang warga yang belum ditemukan di Cianjur,” kata Kapolda Jawa Barat, Inspektur Jenderal Timur Pradopo seperti dilaporkan reporter TvOne, Hervina dari Tasikmalaya, Kamis, 3 September 2009.

Ju’mat, 12 Maret 2010

6 Bulan Berikutnya 6 Orang Tewas Akibat Longsor di Cianjur. Enam (6) Bulan Berikutnya, Longsor kembali di wilayah Cianjur, Tepatnya di Kampung Ciawitali, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, Cianjur, Jawa Barat telah membuat enam warga tewas. Belasan orang lainnya diduga masih tertimbun tanah.

Berbagai Kejadian Bencana longsor yang terjadi, dan kemarin Longsor terjadi di Kampung Ciawitali, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanegara, Kabupaten Cianjur, membuktikan bahwa Cianjur merupakan wilayah yang rawan bencana longsor.

Cianjur memang masuk zona kerentanan longsor sedang hingga tinggi. Dengan jenis tanah vulkanik muda, sulit menemukan wilayah yang aman dari longsor di Cianjur,” papar Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Departemen ESDM, Surono, di Bandung, Jumat Kemarin.

Kawasan rawan longsor semestinya tidak dijadikan sebagai tempat permukiman. Hasil penelitian tim Badan Geologi bisa saja merekomendasikan relokasi warga, untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan. Untuk menentukan lokasi relokasi, itu tetap membutuhkan kajian terlebih dahulu supaya lokasi yang baru benar-benar aman dari longsor.
Dalam tempo kurang dari satu bulan, di wilayah Jawa Barat telah terjadi dua kali bencana longsor. Pada Selasa (23/2/2010) pagi, longsor terjadi di Kampung Dewata, Desa Tenjolaya, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung. Kemudian pada Kamis (11/3/2010) malam terjadi longsor di Kampung Ciawitali, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanegara, Kabupaten Cianjur, mengakibatkan empat rumah rusak berat serta lebih dari tujuh orang meninggal dunia. “Jabar memang yang tertinggi terjadi longsor. Lebih dari 60 persen bencana longsor di Indonesia terjadi di Jabar.

Semoga Longsor Tidak terjadi lagi di wilayah cianjur. Kejadian longsor yang sudah terjadi menjadi menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memahami dan mencintai lingkungan.

Mari Bersama kita ciptakan Lingkungan Cianjur yang Asri!

10 Responses to Kejadian Longsor Kabupatan Cianjur 2004 -2010

  1. Datanya lengkap juga.

  2. Lia Lovaa berkata:

    Salam kenal mbak..wah datanya komplit juga ya..mampir balik ya

  3. fahmi berkata:

    mantabh ba berita nya komplit// baru ajja kira2 sekitar jam 19.05 ada gempa lagi mba…

    mohon di post lagi ya mba kalo ada berita terbaru.
    salam_

  4. septio hermawan berkata:

    saya pingin tanya desa mekarlaksana kecamaan cikadu dipinpin oleh camat siapa dan desa mekar laksan dipinpin oleh siapa makasih

  5. Lukisan berkata:

    semoga korban longsor di cianjur di trima di sisi nya?*amien*

  6. Cecep Endng ? YOGA berkata:

    Punten saya izin untuk tag daftar bencananya di group FB saya,,,, bolehkan..?

  7. Cheryle Perea berkata:

    Appreciating the time and energy you put into your site and in depth information you provide. It’s great to come across a blog every once in a while that isn’t the same unwanted rehashed information. Excellent read! I’ve saved your site and I’m including your RSS feeds to my Google account.

Tinggalkan komentar